INDSATU – Sejak beberapa waktu terakhir, munculnya jabatan Penasehat Direksi di PT Semen Padang memunculkan diskursus hangat. Publik, terutama masyarakat Nagari Lubuk Kilangan, mempertanyakan sejauh mana posisi ini berdampak nyata terhadap peningkatan kesejahteraan di daerah operasi pabrik semen tersebut.
Selama puluhan tahun, Semen Padang telah menjadi lokomotif ekonomi lokal. Namun, kehadiran Penasehat Direksi dianggap sebagian pihak justru menambah lingkaran bisnis baru yang semakin menggurita di sekitar perusahaan. “Kalau jabatan baru hanya menambah biaya perusahaan, sementara nagari tidak merasakan manfaat langsung, tentu publik berhak bertanya,” ujar seorang tokoh masyarakat setempat.
Kritik ini semakin tajam ketika dikaitkan dengan prinsip Good Corporate Governance (GCG). Sebagai BUMN, Semen Padang semestinya menjadi teladan dalam transparansi, akuntabilitas, dan efisiensi. Namun kenyataannya, jabatan Penasehat Direksi masih minim penjelasan terkait fungsi, target, maupun capaian nyata.
Kini, pertanyaan mengemuka: apakah Penasehat Direksi benar-benar dibutuhkan untuk memperkuat kebijakan perusahaan, atau sekadar menciptakan ruang bisnis baru yang jauh dari kepentingan masyarakat Lubuk Kilangan.(*)
0 Komentar